Paska Pemilu 2019, sejumlah orang mengelar aksi damai di tempat masing-masing,
Deklarasi damai ini melibatkan semua ketua parpol, ketua MUI,
tokoh semua agama dan tokoh ormas. dan
memberikan apresiasi deklarasi damai ini. Dan untuk Bondowoso, di langsungkan di lobi Mapolres Bondowoso, pada Kamis (3/5/19) Kemarin.
Menyikapi aksi damai ini, pendeta Gereja Protestant Bondowoso, Martin Kristanto memberikan apresiasi atas deklarasi yang dilakukan tersebut.
“Damai adalah bahasa insan bersahaja. Damai membuat perbedaan
menjadi indah. Damai mampu membuat kita tetap hidup di masa yang sulit sekalipun,” katanya pada TIMES Indonesia, Jumat (3/5/2019).
Menurut Martin, damai harus selalu dijaga dan dirawat karena
damai adalah hal yang begitu berharga untuk dikerjakan dan diperjuangkan, sebab tidak mudah mendapatkannya.
“Itulah sebagian makna di balik sebuah deklarasi. Bahwa pesta
demokrasi bangsa hendaklah menyisakan sedikit ruang untuk kegundahan dan kegaduhan,” sambungnya.
Semoga aksi damai atau pesta demokrasi yang dilakukan di skota
masing-masing di Indonesia menjadi jalan bagi Indonesia berdiri tegak di antara bangsa-bangsa di seluruh dunia ya.
Semoga lewat aksi ini, perbedaan pendapat tidak berfungsi untuk mengoyakkan tali persaudaraan.
Pendeta Martin Krisanto juga mengaku bangga karena pelaksanaan Pemilu 2019 di Kabupaten Bondowoso berjalan damai, dan masyarakatnya saling berdampingan hingga pesta demokrasi usai.
Sumber : berbagai sumber